Inilah Cara Amankan Bisnis Dari Segala Bencana

Pernah mendengar peribahasa “sedia payung sebelum hujan” ? Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam bisnis kita juga harus menerapkannya. Sebagai manusia kita mungkin bisa berencana, namun banyak hal-hal yang diluar kemampuan kita yang tidak dapat kita cegah seperti misalnya bencana. Anda tidak akan pernah tahu kapan kemungkinan bisnis Anda mengalami kebakaran, gempa bumi, banjir, ataupun serangan teroris.

Mungkin Anda ingat pada di tahun 2008 kantor Komnas Perlindungan Anak sempat mengalami kebakaran yang mengakibatkan hilangnya 3000 lebih data mengenai kasus yang sedang ditangani. Bisa terbayangkan bagaimana rasanya data penting bisnis hilang dan berapa kerugian yang akan dialami ?

Disaster Recovery Planning merupakan jawaban atas permasalahan yang ada di atas. DRP merupakan sebuah prosedur penyelamatan dan pemulihan khususnya sistem informasi atau fasilitas IT yang berisi langkah-langkah konsisten yang harus dilakukan dalam menghadapi bencana yang mengakibatkan hilangnya sumber daya.

DRP juga dapat diartikan sebagai penggunaan IT untuk pemulihan kinerja sistem / aplikasi / fasilitas komputer, yang dijalankan dari tempat yang berbeda (off-site) ketika terjadi situasi darurat. Hal ini bertujuan untuk menjaga bisnis tetap beroperasi dan menyelamatkan sistem informasi saat terjadi gangguan atau bencana.

Berikut ini merupakan 6 langkah dalam menjalankan Disaster Recovery Planning yang perlu Anda lakukan agar bisnis Anda dapat beroperasi walau dalam situasi bencana :

1. Identifikasi Aset dan Kemungkinan Ancaman
Dalam tahap ini Anda harus mengidentifikasi aset apa saja yang penting bagi perusahaan (mis: email, data pegawai, data pelanggan, dll) dan apa dampak yang ditimbulkan jika aset tersebut hilang. Anda juga diminta untuk menentukan berapa lama perusahaan dapat bertahan tanpa aset tersebut yang akan menunjukkan prioritas setiap aset.

2. Menentukan solusi dan disaster recovery plan awal
Tahap ini mencakup penentuan pendekatan dan solusi terbaik yang akan dilakukan dari tahap pertama. Dalam tahap ini, ditentukan pula bagaimana cara yang dilakukan untuk melindungi aset, misalnya dengan backup data. Dibahas pula berapa besar kerugian yang mungkin muncul dan cara meminalisir kerugian tersebut.

3. Menentukan rencana komunikasi dan peran
Langkah ini dilakukan dengan membuat rencana komunikasi dan peran masing-masing karyawan / staf yang terlibat dalam tim disaster recovery saat terjadi bencana. Hal ini bertujuan agar tindakan dapat diambil dengan cepat karena setiap orang telah memahami peran masing-masing.

Ingin tahu langkah Disaster Recovery Planning lebih lanjut ? Yuk baca artikel selanjutnya di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *