Spam Merajalela, Awas Anda jadi Korban !

Masalah spamming walaupun sudah muncul dan berakar lama, ternyata masih saja banyak yang menjadi korban dari email spamming. Faktanya, F-Secure, sebuah badan keamanan siber global, melaporkan bahwa spamming menjadi metode yang paling sering digunakan untuk menyebarkan malware di sepanjang tahun 2018.

Menurut laporan dari badan yang sama, 9 dari 10 percobaan serangan malware disebarkan melalui email spam. Pesan spam ini biasanya dikirimkan dengan kedok sebagai notifikasi invoice dari web e-commerce atau pancingan lain seperti invoice pembelian, katalog produk, billing dan lain sebagainya. Selain itu, hasil temuan juga menunjukkan bahwa taktik ini semakin efektif digunakan ketika masa liburan atau momen tertentu.

Momen seperti Black Friday, Harbolnas, End Year Sale merupakan saat yang paling rawan karena para hackers dapat dengan mudah menipu pengguna email untuk membuka email spam yang dikirimkan dengan iming-iming promo yang menguntungkan atau mengirimkan invoice seolah-olah mereka melakukan pembelian. Tanpa sadar ketika membuka atau mengunduh sebuah file di dalam email tersebut, malware juga akan ikut terdownload di perangkat pengguna. Selain dalam bentuk file, penyebaran malware melalui spam juga bisa dilakukan dengan memancing pengguna untuk membuka URL tertentu.

Ilustrasi : Contoh Email Spam
Ilustrasi : Contoh Email Spam

Malware yang dikirimkan pun beraneka ragam. Menurut penilitan yang dilakukan oleh F-Security, 52% malware yang dikirimkan berbentuk file downloader, bot, dan backdoor, kemudian 42% berupa banking trojan dan 6% berupa ransomware. Sedangkan jenis malware yang paling sering muncul adalah Emotet, Trickbot dan Panda banking trojans.

Menurut statistik yang ditampilkan oleh Statista.com, ditunjukkan bahwa volume spam dari total trafik email global pada September 2018 mencapai angka 53,5%. Artinya lebih dari separuh email yang terkirim merupakan email spam. Selain itu, pada kuartal kedua tahun 2018, China menyumbang mayoritas email spam dengan angka mencapai 14,36% dari volume spam global dengan jenis email spam yang paling umum adalah perawatan kesehatan dan program dating untuk mencari pasangan.

Menanggapi bahaya email spam yang semakin menghantui di era ini, maka berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari korban spam :

  1. Jangan mudah mendaftarkan email utama Anda kedalam sebuah newsgroups, mailing list, newsletter atau chat room. Spammers dapat menyisipkan software (spiders atau bot) kedalam sebuah mailing list, chat room, yang mencari alamat-amalat email.
  2. Jangan menjawab sekalipun email penawaran dari perusahaan atau platform commerce yang tidak jelas dan tidak Anda kenali. Jika Anda sudah terlanjur menerima email spam ini, segera hapus tanpa perlu dibalas. Apabila menemukan tombol unsubscribe pada email, segera klik pilihan tersebut agar email Anda bisa dihapuskan dari database mereka.
  3. Senantiasa aktifkan dan update program antivirus yang ada di perangkat Anda untuk menghindari resiko terinfeksi virus.
  4. Cek berkala folder ‘Sent Mail’ jika Anda menggunakan email client seperti Microsoft Outlook, Eudora, Outlook Express, Thunderbird dan lain-lain. Apabila ada email yang terkirim tanpa Anda ketahui, bisa jadi komputer Anda telah terinfeksi virus atau spammers menggunakan komputer Anda sebagai relay / gateway dalam mengirimkan email.
  5. Jangan mencantumkan alamat email Anda dalam bentuk text di website Anda, karena para spammer akan dengan mudah me-record alamat email Anda dengan software e-mail crawler yang mereka miliki. Lebih baik tampilkan alamat email dalam bentuk image atau gunakan script Form Mail (misal: script PHP atau CGI) bila pengunjung website ingin mengontak Anda.
  6. Seleksi platform e-commerce atau webstore sebelum Anda berbelanja online.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *