Sudah Maksimalkah Strategi Marketing Anda ?

Seiring era millenial dan berkembangnya teknologi, dampak terhadap kehidupan manusia tidak hanya pada kehidupan sehari-hari namun juga pada pola bisnis dan marketing saat ini. Banyak perusahaan yang mulai meninggalkan cara ‘lama’ mereka dan beralih ke jalan yang lebih modern yaitu Digital Marketing untuk hasil yang lebih maksimal.

Sebelum mengenali lebih jauh, kita harus memahami terlebih dahulu apa perbedaan dari digital marketing dan Tradisional Marketing.

Tradisional Marketing vs Digital Marketing
Tradisional marketing adalah cara pemasaran yang sejak dulu sudah digunakan oleh para pebisnis yang belum tersentuh teknologi internet seperti iklan pada media massa koran, majalah, radio dan TV. Pemasangan spanduk, banner, flier, brosur dan teknik door-to-door serta telemarketing juga masih termasuk dalam cara tradisional. Biaya yang dikeluarkan untuk cara pemasaran ini relatif besar dan keefekifannya belum tentu dapat diukur.

Bayangkan saja untuk penayangan iklan pada TV komersial di prime time butuh merogoh kocek sekitar 30 – 60 juta per 30 detik, sedangkan biaya pemasangan iklan billboard membutuhkan biaya 200 – 400 juta per tahun. Dengan biaya yang begitu besar, bisnis atau perusahaan menengah ke bawah tentu tidak akan mampu untuk menjalankan teknik marketing seperti perusahaan-perusahaan kelas kakap.

Munculnya teknologi internet dan berkembangnya teknologi digital memberikan kesempatan bagi mereka yang belum mampu untuk menerapkan cara marketing konvensional ini untuk memasarkan produk dan mengembangkan brandnya melalui cara yang lebih mudah dan murah, bahkan mungkin lebih efektif. Tetra pax Index mencatat bahwa ada 132 juta pengguna internet di Indonesia yang mendukung berkembangnya Digital Marketing.

Cara konvensional memang masih dilakukan, namun tak jarang juga mereka yang sudah memasang iklan di TV juga menjalankan Digital Marketing. Digital marketing dapat dilakukan dalam berbagai cara. Berikut merupakan praktek digital marketing yang umum digunakan :

1. Website
Website adalah cara yang paling umum untuk memperkenalkan brand bisnis / perusahaan. Website juga dapat difungsikan sebagai katalog online dan bahkan sebagai sumber penjualan yang dapat diakses oleh customer dan calon customer Anda kapanpun dan dimanapun. Kegunaan website sangat luas dan dapat disesuaikan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan bisnis Anda.

2. Social Media
Penggunaan media sosial mainstream seperti Facebook, Twitter,Instagram dan Youtube. Tetra Pak Index mencatat ada lebih dari 106 juta orang Indonesia yang menggunakan media sosial tiap bulannya. Oleh karena itu, penggunaan media sosial pada bisnis tidak dapat terpungkiri. Dengan penggunaan sosial media, perusahaan dapat melakukan interaksi secara langsung dengan masyarakat luas dan memberikan update dengan frekuensi yang lebih banyak serta tanpa biaya. Social media juga dapat menarik minat pemberli dan memberikan customer engagement impact yang cukup besar.

Masih penasaran cara apa lagi yang dapat anda gunakan dengan digital marketing ? Baca selengkapnya di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *